Jakarta (ANTARA) - Dengan meningkatnya angka kasus Demam Berdarah Dengue (DBD), pemberantasan jentik nyamuk secara efektif di rumah menjadi prioritas utama. Langkah ini penting dilakukan untuk melindungi kesehatan keluarga sekaligus memutus rantai penularan penyakit yang berpotensi fatal ini.
Berikut sejumlah langkah strategis yang bisa Anda terapkan untuk mencegah penyebaran jentik nyamuk Aedes aegypti, penyebab utama DBD. Upaya ini mencakup kebersihan lingkungan, pengelolaan air, dan penerapan metode pencegahan sederhana namun efektif.
Cara ampuh basmi jentik nyamuk
1. Terapkan program 3M (Menguras, Menutup, Mengubur) Plus
• Menguras: Bersihkan dan kucek tempat penampungan air (bak mandi, toren, ember) setidaknya seminggu sekali. Jentik dan telur nyamuk dapat bertahan hingga enam bulan jika dinding wadah tidak dibersihkan dengan benar.
• Menutup: Segera tutup rapat semua penampungan air untuk mencegah nyamuk bertelur.
• Mengubur: Buang atau kubur barang bekas yang tidak digunakan agar tidak menjadi tempat genangan.
• Plus: Tambahkan metode seperti menaburkan larvasida (abate/temephos), memelihara ikan pemakan jentik, menanam tumbuhan pengusir, serta memasang kawat kasa di ventilasi dan jendela.
Baca juga: Penyebaran bibit nyamuk wolbachia di Kembangan berhasil dituntaskan
2. Metode alami ramah lingkungan
• Rebus daun sirih lalu tuangkan air rebusannya ke tempat penampungan air untuk membunuh jentik secara alami.
• Gunakan kombinasi biji pepaya dan tawas (perbandingan 1:2) dalam kantong kain untuk merendam tempat berkembang biak jentik.
• Rendam kulit jeruk nipis dalam air beberapa jam, kemudian tuangkan ke sarang jentik—aromanya juga efektif mengusir nyamuk dewasa.
• Cuka apel dicampur air (1:1) mampu membunuh jentik setelah 18–24 jam perendaman.
• Teteskan minyak kayu manis ke permukaan air; lapisan minyak menghalangi pernapasan jentik sehingga menyebabkan kematiannya.
3. Metode kimia dan biologis
• Abate (temephos): Larvasida umum yang cukup aman bila dipakai sesuai takaran (sekitar 1 ppm) — efektivitasnya bisa bertahan 2–3 bulan.
• Larvasida aktif seperti pyriproxyfen, IGRs, dan Bti: Menghambat perkembangan jentik atau membunuhnya secara selektif tanpa membahayakan manusia atau hewan peliharaan.
• Ikan pemakan jentik: Spesies seperti cupang, guppy, dan cere bisa dimanfaatkan di kolam atau bak dengan air stagnan untuk memangsa jentik.
Baca juga: Penularan dengue hanya melalui gigitan nyamuk betina aedes aegypti
4. Pencegahan akses nyamuk ke rumah
• Pasang kawat kasa di jendela, pintu, dan ventilasi untuk menghalangi nyamuk masuk.
• Gunakan kelambu, lotion anti-nyamuk, serta kenakan pakaian berwarna terang dan lengan panjang untuk menjaga dari gigitan.
Perlu diketahui, metode fogging hanya membunuh nyamuk dewasa untuk sementara, tanpa mempengaruhi jentik. Jika sarang masih ada, nyamuk akan muncul kembali. Oleh karena itu, fogging harus disertai dengan PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk) seperti 3M Plus.
Dengan keberhasilan mencegah DBD tidak hanya bergantung pada satu metode, namun kombinasi antara kebersihan lingkungan, metode alami, penggunaan larvasida atau predator biologis, serta edukasi masyarakat. Program seperti 3M Plus terbukti efektif untuk memutus siklus hidup nyamuk sejak dini.
Baca juga: Langkah pencegahan agar tidak terjangkit penyakit chikungunya
Pewarta: M. Hilal Eka Saputra Harahap
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.