Liputan6.com, Jakarta Bareskrim Polri telah mengumumkan hasil tes DNA Ridwan Kamil dan Lisa Mariana beserta anak perempuan berinisial CA. Berdasarkan tes DNA, Ridwan Kamil bukanlah ayah biologis CA yang merupakan putri Lisa Mariana.
"Pada tanggal 20 Agustus 2025, yaitu hari ini, Biro Lab Dokes Pusdokes Polri telah menyerahkan hasil pemeriksaan DNA kepada penyidik. Dengan hasil bahwa saudara RK dan anak saudari LM berinisial CA tidak memiliki kecocokan DNA atau non-identik,” ujar Kasubdit I Siber Polri Kombes Rizki Agung Prakoso, dalam jumpa pers di Bareskrim Polri, Rabu, 20 Agustus 2025 mengutip News Liputan6.com.
Hasil tes DNA diketahui dua minggu usai Ridwan Kamil menjalani pengambilan sampel pada 7 Agustus 2025. Di hari yang sama, Lisa Mariana dan anaknya juga diambil sampelnya untuk kebutuhan tes DNA.
Butuh waktu nyaris dua minggu untuk mengetahui hasil tes DNA Ridwan Kamil terkait ada tidaknya hubungan paternalitas dengan anak Lisa Mariana.
Memang seperti apa prosedur tes DNA?
Dalam kasus darurat, hasil tes DNA bisa diketahui dalam waktu cepat yakni sekitar sehari. Namun, bila bukan kasus darurat maka akan mengikuti jadwal yang ada.
"Kalau enggak emergency, bisa mengikuti jadwal yang ada. Sekitar 12-14 hari," kata ahli genetika dan pionir bidang genetika forensik di Indonesia, Profesor Herawati Sudoyo kepada Health Liputan6.com beberapa waktu lalu.
Herawati mengatakan ada serangkaian proses yang dilakukan dalam proses identifikasi DNA. Pemeriksaan tes DNA harus meangikuti prosedur operasional standar yang sesuai dengan panduan dari Scientific Working Group of DNA Analysis Method dan rekomendasi dari komisi DNA International Society of Forensic Genetics.
Prosedur Tes DNA
Tiap tahapan harus dilalui dengan ketat termasuk untuk mencegah adanya kontaminasi. Berikut prosedur tes DNA secara umum:
Penerimaan Bukti DNA
Materi biologis diambil peneliti untuk diteliti. Pada tes DNA yang untuk mengetahui hubungan paternalitas atau maternalitas maka butuh sampel berupa usapan selaput lendir dan darah.
Pada orang dewasa bisa diambil darah. Sementara untuk anak biasanya akan diambil sampel berupa usapan selaput lendir di sisi dalam pipi.
"Untuk tes anak dan ayah, biasanya untuk orang dewasa kita ambil darahnya beberapa tetes. Sedangkan anak supaya tidak takut kita ambil usapan selaput lendir pipi," kata Helena Surjadi saat masih menjadi Wakil Kepala Laboratorium DNAForensik Lembaga Biologi Molekuler Eijkman beberapa waktu lalu.
Penyimpanan Bukti DNA
Sampel yang telah diterima kemudian disimpan dengan tata cara baik untuk mencegah kontaminasi.
"Perlakuan terhadap sampel barang bukti ataupun sampel pembanding pada setiap kaus merupakan bagian dari rantai keabsahan," seperti mengutip Introduksi DNA Forensik Laboratorium DNA Forensik Lembaga Biologi Molekuler Eijkman pada wartawan pada 2015.
Isolasi/Ekstraksi DNA
Ini adalah tahapan pemisahan DNA dari komponen sel lainnya (seperti protein, karbohidrat, lemak) sehingga dapat dianalisis.
Secara garis besar, proses ekstraksi meliputi pemecahan sel, penghancuran protein dan makromolekul pengotor lain, pencucian DNA, pengendapan DNA, dan pelarutan DNA.
Penentuan Konsentrasi DNA
DNA total yang diperoleh dari tahapan ekstraksi kemudian di ukur konsentrasi dan tingkat kemurniannya.
Penggandaan DNA dengan Reaksi PCR
Pada kasus dengan sampel yang cuma sedikit, maka akan dilakukan penggandaan DNA. Perbanyakan DNA sangat penting untuk memudahkan analisis sampel yang memiliki kandungan DNA sedikit dan berkualitas rendah.
Pembacaan dan Interpretasi Hasil
Ini merupakan tahapan penting dalam proses identifikasi DNA individu. Dalam proses identifikasi individu, hasil interpretasi DNA dibandingkan dengan sampel pembanding kemudian disimpulkan dalam laporan hasil.
Pembacaan hasil DNA saat ini sudah sangat berkembang. Terdapat pinrati lunak komputer yang sudah dapat digunakan untuk membaca hasil analisis DNA.
Interpretasi hasil analisis DNA merupakan salah satu tahapan yang tersulit dalam proses penanganan sampel forensik. Diperlukan keahlian khusus untuk melakukan interpretasi hasil analisis DNA.
"Oleh karena itu terdapat acuan melakukan interpretasi hasil yang didasarkan pada validasi, literatur, dan juga pengalaman kerja," seperti mengutip Introduksi DNA Forensik Laboratorium DNA Forensik Lembaga Biologi Molekuler Eijkman pada 2015.
Pembandingan Profil DNA
Berdasarkan prinsip penurunan DNA autosom, seorang akan akan mendapatkan setengah pasang DNA dari ayah dan setengah pasang lagi dari ibunya.
"Jika dalam pembandingan didapatkan setengah profil DNA anak cocok dengan profil DNA ayah, dan setengahnya lagi cocok dengan profil DNA ibu maka dapat disimpulkan bahwa ayah dan ibu merupakan oranguta biologis anak," seperti tertulis dalam materi dari Lembaga Biologi Molekuler Eijkman.
"Jika terdapat tiga lokus dengan pengulangan berbeda antara sampel-sampel yang dibandingkan maka kesimpulannya adalah eksklusi atau not match."
Harus Ada Dokumentasi dan Pelabelan di Tiap Tahapan
Dalam seluruh tahapan proses identifikasi DNA, dokumentasi dan pelabelan sampel harus dilakukan. Lalu, perlu keberadaan saksi dalam penerimaan, penyimpanan dan pengerajaan sampel di lab untuk menghindari kesalahan.
Syarat ketat lainnya adalah cuma boleh personil khusus yang bisa masuk laboratorium DNA forensik. Bahkan untuk mencegah kontaminasi petugas harus melakukan penggunaan sinar ultraviolet sebelum masuk ruang lab forensik.