Pangkalpinang (ANTARA) - Tim pencarian dan pertolongan gabungan menghentikan pencarian terhadap enam anak buah kapal KM Osela yang pecah dan tenggelam di Perairan Karang Mardalena, sebelah utara Pulau Gelasa, Kabupaten Bangka Tengah pada 15 Agustus.
"Sudah tujuh hari kita lakukan pencarian dengan maksimal, tiga orang sudah ditemukan selamat dan enam orang sampai saat ini belum ditemukan," kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Pangkalpinang I Made Oka Astawa di Pangkalpinang, Minggu.
Pada operasi ini, tiga orang yang sudah ditemukan dalam kondisi selamat telah dilakukan proses pemulangan dari Rumah Sakit Bhayangkara Batam dan Pangkalpinang ke Belitung, yang difasilitasi Direktorat Polairud Polda Babel.
Ia menjelaskan, tim gabungan telah melakukan proses pencarian dengan metode pencarian atas permukaan menggunakan lima unit kapal dari Tim SAR Gabungan dan menggerakkan kapal nelayan di wilayah Bangka untuk memaksimalkan pencarian dengan "coverage" 90 persen sesuai arah drift dari lokasi kejadian hingga ke Perairan Lingga, Kepulauan Riau.
Selanjutnya, tim gabungan juga melakukan metode pencarian dari udara menggunakan helikopter Bolcow dengan coverage area 95 persen dari yang direncanakan.
Tim juga melaksanakan E-broadcast dan pemetaan melalui SROP dan Kansar TPI terhadap kapal-kapal yang melintas di sekitar area drift korban selama tujuh hari berturut-turut.
Ia menjelaskan, selama proses pencarian ini terdapat beberapa faktor penghambat berupa info awal elapsed time 80 Jam (tiga hari lebih) sehingga luas area pencarian dari lokasi kejadian ke daerah hanyutan cukup luas sehingga tingkat kemungkinan kecil, dan arah hanyutan (drift) tidak mengarah ke pantai.
Baca juga: Polres Belitung buka posko informasi tenggelamnya KM Osela
"Kita telah melaksanakan pencarian selama tujuh hari sesuai dengan SOP dan dengan cara maksimal berbagai metode untuk menemukan target, namun hingga saat ini korban belum ditemukan, sehingga operasi pencarian terhadap ABK KM Osela yang pecah dan tenggelam di Perairan Karang Mardalena kami hentikan atau ditutup. Selanjutnya dilaksanakan pemantauan dan jika ada informasi target ditemukan maka Operasi SAR dapat dibuka kembali," katanya.
Ia mengucapkan terima kasih atas bantuan dari semua unsur yang terlibat dalam operasi ini hingga proses pemulangan korban wilayah asal.
Enam korban yang belum ditemukan berinisial Yo, Tau, Sal, Man, Ab dan Jo. Ia meminta apabila menemukan korban dapat menghubungi no telepon Kantor Pencarian dan Pertolongan Pangkalpinang (0717)-9100389/4261338 atau WA 0811-7810-115 atau layanan bebas pulsa 115.
Sebelumnya, Kantor Pencarian dan Pertolongan Pangkalpinang menerima informasi kecelakaan kapal KM Osela yang pecah karena cuaca buruk dan tenggelam di Perairan Karang Mardalena.
Baca juga: Satpolairud evakuasi perahu tanpa ABK di laut Garut untuk diselidiki
KM Osela berisi sembilan orang, berangkat dari Pelabuhan Perikanan Tanjungpandan, Belitung, menuju Perairan Karang Mardalena untuk mencari ikan pada 14 Agustus 2025.
Selanjutnya pada 15 Agustus 2025 pukul 04.00 WIB, kapal pecah saat menghadapi cuaca buruk dan langsung tenggelam di Perairan Mardalena.
Di hari yang sama, sekitar pukul 07.20 WIB Nelayan bernama Afen menemukan satu orang yang tersangkut di bagan miliknya, korban bertahan mengapung menggunakan alat apung gabus dalam keadaan selamat. Korban tersebut berinisial H (Kapten KM Osela).
Dari keterangan kapten kapal tersebut kemudian dilakukan pencarian dan pertolongan tim SAR gabungan.
Baca juga: Bakamla kerahkan dua armada cari korban kapal tenggelam di Babel
Pewarta: Donatus Dasapurna Putranta
Editor: Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.