Prabowo minta seluruh desa dalam 4 tahun terima akses listrik.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA, – Presiden RI Prabowo Subianto menargetkan seluruh desa di Indonesia menerima akses listrik dalam rentang waktu 4-5 tahun mendatang. Instruksi ini disampaikan Sekretaris Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Dadan Kusdiana dalam acara Pembekalan dan Pelepasan Tim Ekspedisi Patriot di Jakarta, Minggu.
Per semester I-2025, sebanyak 95,53 persen dari total 86,59 juta rumah tangga di Indonesia telah memperoleh listrik. Namun, masih terdapat sekitar 1,28 juta Rukun Tangga (RT) dengan lebih dari 10 ribu lokasi yang belum mendapatkan akses listrik.
Secara keseluruhan, 17 provinsi telah menerima akses listrik PLN hampir 99 persen, sementara 15 provinsi lainnya berkisar antara 90-99 persen. Sebanyak enam provinsi masih memiliki akses di bawah 90 persen, mayoritas berada di wilayah timur Indonesia. Terdapat 5.758 desa yang belum berlistrik dan 4.310 lokasi yang menerima listrik secara parsial.
Dalam upaya mewujudkan target ini, Kementerian ESDM mengedepankan strategi seperti grid extension untuk desa-desa yang dekat dengan jaringan distribusi eksisting. Strategi ini dianggap efektif untuk menyalurkan listrik ke dusun dan mengganti Lampu Tenaga Surya Hemat Energi (LTSHE).
Kementerian juga telah membangun pembangkit listrik mikro hidro berkapasitas 100-200 kilowatt (KW) dengan menggunakan teknologi lokal. Selain itu, penyediaan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) individual dengan baterai melalui PLN diharapkan dapat mengaliri listrik ke lokasi yang terpencil dengan pemukiman yang tersebar.
“Pengalaman kami menunjukkan bahwa pengelolaan yang baik sangat diperlukan agar aset-aset tersebut tidak cepat rusak atau hilang,” ungkap Dadan.
Konten ini diolah dengan bantuan AI.
sumber : antara