Liputan6.com, Jakarta Musim ini menjadi momen penting bagi Ruben Loftus-Cheek. Setelah bertahun-tahun kariernya diganggu cedera, gelandang asal Inggris itu kini mulai kembali menunjukkan performa yang solid di awal musim bersama AC Milan. Banyak pihak percaya, pada usia 29 tahun, ia masih punya potensi besar untuk memberi dampak signifikan.
Namun, jalan Loftus-Cheek untuk benar-benar menemukan tempatnya di skuat Milan tidak mudah. Rossoneri baru saja mendatangkan sejumlah gelandang pada bursa transfer musim panas, membuat persaingan di lini tengah semakin ketat. Massimiliano Allegri, yang kini menukangi Milan, dituntut mencari formula terbaik agar potensi sang pemain bisa dimaksimalkan.
Meski begitu, optimisme tetap menyertai perjalanan Loftus-Cheek. Ia sudah menunjukkan tanda-tanda positif di pramusim dan awal kompetisi. Kini, pertanyaannya: apakah musim ini akan benar-benar menjadi kebangkitan bagi sang gelandang?
Optimisme dan Masukan
Banyak yang beranggapan Loftus-Cheek seharusnya bisa mencapai level lebih tinggi andai tidak diganggu cedera. Luca Gotti, mantan pelatih yang pernah menanganinya di Chelsea, mengungkapkan pandangannya kepada Gazzetta dello Sport tentang potensi Loftus-Cheek.
“Saya pikir ini bisa menjadi tahunnya. AC Milan sedang tumbuh, dan Ruben bersama tim. Dia juga kembali ke tim nasional setelah pramusim yang hebat. Dia memulai dengan baik, dan jika konsistensi menolongnya kali ini… Anda akan melihat Loftus-Cheek yang sebenarnya. Yang saya katakan kepada Rossoneri hanyalah beri dia kepercayaan dan manjakan dia, dan dia akan membalas dengan penampilan gemilang,” ucap Gotti.
Namun, Gotti juga menyoroti ada hal yang belum berkembang dari Loftus-Cheek meski sudah enam tahun berlalu. “Saya masih melihatnya agak tertinggal dalam beberapa hal. Saya memikirkan konsentrasi sepanjang 90 menit, konsistensi, dan kemampuan untuk semakin efektif. Dia perlu belajar untuk tetap menyalakan itu sepanjang pertandingan. Karena ketika dia bersinar, dia menyenangkan untuk ditonton,” tambahnya.
Allegri dan Peran yang Tepat
Kehadiran Allegri di kursi pelatih bisa menjadi kunci bagi kebangkitan Loftus-Cheek. Gotti melihat ada kesamaan karakter antara keduanya yang mungkin membantu adaptasi sang gelandang di Milan.
“Saya sudah lama mengenal Max, dan kami punya hubungan yang baik. Hal pertama yang saya pikirkan adalah Allegri, sebagai pemain, dulu bermain di posisi itu. Jadi dia tahu bagaimana memperlakukan pemain seperti itu. Ruben memang berbeda, dia punya lebih banyak kekuatan dan tenaga, tapi saya melihatnya cocok di lini tengah AC Milan. Dan di Lecce, kita baru mencicipinya sedikit saja…” tutur Gotti.
Dengan pemahaman taktikal Allegri, Loftus-Cheek bisa mendapatkan kebebasan untuk mengekspresikan diri. Gotti menegaskan, pemain seperti dia jangan sampai terlalu terikat sistem. “Saya pikir dia pemain yang harus dibiarkan bebas mengekspresikan diri. Dia sangat cepat dan eksplosif, tapi kita harus mencoba untuk tidak terlalu membatasinya. Di Chelsea, misalnya, Sarri memberi kebebasan kepada para gelandang dalam 4-3-3 untuk masuk ke ruang dan menyerang gawang. Hasilnya jelas terlihat…” katanya.
Musim Penentuan di San Siro
Loftus-Cheek kini berada di persimpangan karier. Usia emasnya tidak boleh lagi disia-siakan, apalagi setelah kesempatan langka kembali muncul di Milan. Dengan kompetisi yang ketat di lini tengah, ia harus membuktikan dirinya lebih konsisten dibanding musim-musim sebelumnya.
Jika benar bisa menjaga performa dan terbebas dari cedera, Loftus-Cheek berpotensi menjadi salah satu pemain kunci Rossoneri musim ini. Dukungan dari pelatih, rekan setim, dan kepercayaan klub akan sangat menentukan apakah cerita kebangkitannya di San Siro benar-benar terjadi.
Musim masih panjang, tetapi tanda-tanda awal sudah terlihat. Loftus-Cheek kini punya kesempatan sekali lagi untuk menuliskan babak baru dalam perjalanan kariernya yang penuh liku.
Sumber: La Gazzetta dello Sport, Sempre Milan