Liputan6.com, Jakarta Erik ten Hag meninggalkan Manchester United dengan catatan yang tak bisa dihapus begitu saja. Meski ia mempersembahkan gelar, urusan transfer menjadi noda besar dalam masanya.
Selama dua tahun lebih, pelatih asal Belanda itu menghabiskan dana lebih dari £600 juta. Namun investasi tersebut gagal mengangkat MU menjadi penantang gelar.
Beberapa nama yang didatangkan justru tampil di bawah ekspektasi. Bahkan, sejumlah pemain kini sudah dipinjamkan atau dijual murah.
Andre Onana menjadi contoh terbaru yang kabarnya akan dilepas. Padahal kiper asal Kamerun itu digadang-gadang jadi pilar utama di bawah mistar.
Kini, Ruben Amorim harus menanggung beban membenahi skuad peninggalan Ten Hag. Situasi ini membuat banyak orang menilai rekrutmen era Ten Hag adalah salah satu yang paling mengecewakan dalam sejarah klub.
1. Lisandro Martinez
Lisandro Martinez sempat diragukan karena tinggi badannya dianggap kurang ideal untuk bermain di Liga Inggris. Namun pada musim debutnya, bek asal Argentina itu mampu membuktikan dirinya dengan penampilan solid.
Martinez menunjukkan kualitas teknis yang impresif, dan beberapa bulan setelah pindah dari Ajax, ia berhasil mengangkat trofi Piala Dunia. Kerja samanya dengan Erik ten Hag membuat adaptasinya berjalan lebih cepat.
Meski cedera kerap mengganggu, Martinez tetap tampil meyakinkan setiap kali mendapat menit bermain. Ia terlihat sebagai salah satu rekrutan paling sukses bagi Manchester United dalam beberapa musim terakhir.
2. Leny Yoro
Leny Yoro disebut sebagai salah satu bek muda paling menjanjikan di Eropa. Meski sempat mengalami momen sulit, ia tetap menunjukkan penampilan yang cukup solid di lini belakang.
Perkembangannya begitu cepat sejak tampil bersama Lille di Ligue 1. Tak heran, banyak pengamat memberikan pujian atas kematangannya yang melebihi usianya.
Kini Yoro sudah menjadi pilihan utama timnya. Dengan usia yang masih sangat muda, ia diprediksi bisa berkembang menjadi bek yang sangat komplet di masa depan.
3. Matthijs de Ligt
Matthijs de Ligt sempat diragukan setelah Juventus dan Bayern Munchen memutuskan melepasnya. Bek asal Belanda itu dinilai tak lagi menunjukkan performa terbaik seperti saat masih di Ajax.
Namun, musim ini ia mulai menemukan kembali stabilitas permainan. De Ligt kini berhasil mendapatkan tempat reguler di skuad utama timnya.
Posisinya di daftar bek terbaik juga dipengaruhi kegagalan pemain lain yang tampil di bawah ekspektasi. Meski begitu, ia tetap menunjukkan tanda-tanda kebangkitan yang menjanjikan.
4. Mason Mount
Mason Mount sempat diragukan saat awal musim, namun kini ia terlihat mulai menemukan peran yang cocok. Bersama Amorim, ia mendapat banyak kesempatan untuk membuktikan diri sejak pekan-pekan pertama.
Pola permainan yang diterapkan Amorim ternyata sesuai dengan gaya Mount. Ia bisa ...