Dalam proyek yang didukung oleh pemerintah dan badan PBB untuk pembangunan internasional, UNDP, serta donor internasional lainnya, mereka telah memasukkan polistirena ke dalam makanan rutin larva kumbang ulat hong kong kuning, atau Tenebrio molitor.
Ulat hong kong biasanya memakan hampir semua jenis makanan, tetapi membutuhkan pelatihan untuk memakan produk plastik.
"Kami memiliki larva yang telah beradaptasi sejak lama untuk mengurai plastik secara biologis, agar seefisien mungkin dalam prosesnya," kata Ilijin dilansir Reuters.
Larisa Ilijin mengatakan bakteri yang hidup di usus mereka memecah plastik menjadi karbon dioksida dan air, dan tidak menunjukkan bukti meninggalkan residu mikroplastik di dalam atau feses mereka.
Penelitian ini merupakan pengembangan dari proyek penelitian serupa di AS dan Afrika.
Serbia, yang berharap untuk bergabung dengan Uni Eropa, hanya mendaur ulang 15 persen sampah kota, jauh di bawah target Uni Eropa sebesar 55 persen dan kurang dari 2 persen sampah rumah tangga.
"Stirofoam membutuhkan waktu lebih dari 500 tahun untuk terurai di alam dan ini akan menjadi salah satu cara yang baik untuk memecahkan masalah sampah plastik di alam," kata Ilijin.
Para ilmuwan di Institut Biologi di Beograd telah memberikan beberapa wadah berisi ulat hong kong kepada Belinda Animals. Saat ini, mereka sedang mengembangbiakkan ulat hong kong dan berharap dapat menarik jaringan peternakan serupa.
Ilijin menjelaskan saat ini penggunaan ulat hongkong masih dalam tahap awal. Serbia masih perlu mengadopsi peraturan yang mengizinkan penggunaan dan penjualan produk serangga untuk pakan ternak.