Kerangka pembelajaran mendalam fokus pada penciptaan lingkungan belajar yang ideal. Tujuannya agar membekali peserta didik dengan kompetensi global untuk menghadapi tantangan dunia yang semakin kompleks.
Pembelajaran mendalam (Deep Learning) adalah pendekatan yang menekankan pemahaman bermakna, reflektif, dan aplikatif dalam proses belajar. Siswa akan diajak terbiasa untuk berpikir kritis dan analitis.
4 Kerangka Pembelajaran Mendalam yang Perlu Dipahami
Kerangka pembelajaran mendalam diperlukan untuk mencapai tujuan dari konsep Deep Learning. Kerangka ini menjadi pedoman yang digunakan dalam merancang menyampaikan, dan mengevaluasi pembelajaran.
Kerangka pembelajaran juga dapat membantu memastikan bahwa pembelajaran yang diberikan berkualitas dan sesuai standar. Dikutip dari buku Deep Learning dalam Pembelajaran di Sekolah Dasar, Prasetyo Adi Nugroho (2025:35), berikut ini adalah 4 kerangka pembelajaran mendalam dalam pendidikan.
Praktis pedagogik adalah strategi mengajar yang dipilih guru untuk mencapai tujuan belajar. Tujuan yang ingin dicapai harus selaras dalam mencapai dimensi profil lulusan.
Untuk dapat mewujudkan pembelajaran mendalam, guru berfokus pada pengalaman belajar peserta didik yang autentik, mengutamakan praktik nyata, mendorong keterampilan berpikir tingkat tinggi, dan kolaborasi.
2. Lingkungan Pembelajaran
Lingkungan pembelajaran menekankan integrasi antara ruang fisik, ruang virtual, dan budaya belajar untuk mendukung pembelajaran mendalam.
Ruang fisik dan virtual dirancang fleksibel sebagai tempat yang mendorong kolaborasi, refleksi, eksplorasi, dan berbagi ide, sehingga dapat mengakomodasi berbagai gaya belajar peserta didik dengan optimal.
Pemanfaatan teknologi digital juga memegang peran penting sebagai katalisator untuk menciptakan pembelajaran yang lebih interaktif, kolaboratif, dan kontekstual. Tersedianya beragam sumber belajar menjadi peluang menciptakan pengetahuan bermakna pada peserta didik di era digital.
4. Kemitraan Pembelajaran
Kemitraan pembelajaran (learning partnerships) membentuk hubungan yang dinamis antara guru, peserta didik, orang tua, komunitas, dan mitra profesional. Pendekatan ini memberi ruang kontrol yang lebih luas.
Jika awalnya pembelajaran hanya dari guru saja, kini dapat menjadi kolaborasi bersama. Peserta didik diajak untuk bekerja sama dalam tim, berbagi ide, dan saling memberikan masukan yang konstruktif.
Kerangka pembelajaran mendalam antara lain praktik pedagogik, lingkungan belajar, teknologi digital, dan kemitraan pembelajaran. Keempat kerangka ini bersifat dinamis dan terus berkembang sesuai tuntutan zaman.(DK)