
PRESIDEN Rusia Vladimir Putin dikabarkan menuntut agar Ukraina menarik pasukannya dari wilayah Donetsk dan Luhansk sebagai prasyarat untuk mengakhiri perang.
Dikutip dari The Guardian yang mengutip dua sumber dengan pengetahuan langsung mengenai pertemuan tersebut, tuntutan itu disampaikan Putin dalam pembicaraan di Alaska.
Sebagai gantinya, ia menawarkan kepada Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk membekukan garis depan di Kherson dan Zaporizhzhia, dua wilayah di selatan Ukraina yang sebagian besar kini berada di bawah kendali pasukan Rusia.
Meski hampir seluruh Luhansk dikuasai Moskow, Ukraina masih bertahan di sejumlah titik strategis di Donetsk. Di antaranya Kramatorsk dan Sloviansk, kota penting dengan pertahanan ketat yang telah memicu pertempuran sengit dan menelan puluhan ribu korban jiwa.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menegaskan tidak akan menyerahkan wilayah negaranya. Sikap tersebut kembali diperkuat sekutu Eropa pada Sabtu (16/8) yang menekankan bahwa batas-batas Ukraina tidak bisa diubah dengan kekerasan.
Sementara itu, Perdana Menteri Kanada Mark Carney menyatakan dukungan terhadap langkah Washington yang disebutnya terbuka memberikan jaminan keamanan bagi Ukraina dalam kerangka perjanjian damai.
"Jaminan keamanan yang kuat dan kredibel sangat penting untuk perdamaian yang adil dan berkelanjutan. Saya menyambut baik keterbukaan Amerika Serikat untuk memberikan jaminan keamanan sebagai bagian dari upaya Koalisi yang Bersedia," kata Carney dikutip The Guardian. (Ndf)