Liputan6.com, Jakarta Situasi politik nasional tengah berada dalam sorotan. Gelombang demonstrasi marak digelar di berbagai kota, mencerminkan ketidakpuasan masyarakat terhadap jalannya pemerintahan. Suasana ini memperlihatkan bahwa keresahan publik masih cukup tinggi dan belum menunjukkan tanda mereda.
Namun, di tengah dinamika tersebut, Indonesia justru dipercaya menghelat agenda sepak bola internasional. FIFA Matchday yang berlangsung di Jawa Timur pada 1–9 September 2025 menjadi perhatian besar, menghadirkan kontras antara tensi politik yang memanas dengan semaraknya perhelatan olahraga.
Timnas Indonesia senior dijadwalkan menghadapi Chinese Taipei pada 5 September dan Lebanon pada 8 September di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya. Sementara itu, Timnas U-23 menjadi tuan rumah Grup J Kualifikasi Piala Asia U-23 2026 di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo.
Sekretaris Jenderal PSSI, Yunus Nusi, menegaskan bahwa persiapan sudah matang. Ia melakukan pengecekan langsung di lapangan untuk memastikan kedua ajang berjalan sesuai rencana, mengingat sempat muncul keraguan soal kelanjutan laga.
“Asprov PSSI Jawa Timur maupun Sidoarjo sudah menyiapkan segalanya. Kami sudah cek langsung dan seratus persen siap. Begitu juga aspek keamanan, termasuk dukungan dari para suporter,” kata Yunus Nusi, Selasa (2/9/2025).
Tetap Boleh Dihadiri Penonton
Sebelum pertandingan digelar, sempat muncul wacana laga berlangsung tanpa penonton. Namun, PSSI memastikan bahwa seluruh pertandingan tetap terbuka untuk dihadiri suporter.
“Keamanan akan terpenuhi. Walaupun laga nanti belum sekelas menghadapi Korea, mungkin stadion tetap penuh. Kami akan terus berkoordinasi dengan suporter agar pertandingan internasional ini berjalan kondusif,” lanjutnya.
Tiket pertandingan pun sudah resmi dijual untuk kedua ajang internasional tersebut.
Dukungan Besar Suporter
Animo pecinta sepak bola nasional tetap tinggi untuk mendukung Timnas Indonesia, baik di level senior maupun U-23.
“Kami bersyukur pihak kepolisian juga melihat bahwa sepak bola adalah pemersatu bangsa. Jangan sampai olahraga ini memecah-belah, sebaliknya kita ingin semua bisa bergembira menonton pertandingan,” ujar Yunus Nusi.
“Kami berharap segalanya berjalan lancar. Bagi yang tidak hadir bisa menyaksikan lewat televisi, dan bagi yang datang ke stadion bisa mendukung langsung di tribun. Sepak bola diharapkan menjadi perekat yang semakin memperkuat persatuan kita,” tutupnya.
Sumber: Bola.com