BUPATI Bone Asman Sulaiman mendapat sorotan setelah demonstrasi di depan kantornya berujung ricuh antara pengunjuk rasa dengan kepolisian pada Selasa malam, 19 Agustus 2025. Polisi menangkap enam belas demonstran dalam protes yang menolak menolak kenaikan tarif Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan serta Perkotaan atau PBB-P2 di depan Kantor Bupati Bone, Sulawesi Selatan tersebut.
Scroll ke bawah untuk melanjutkan membaca
Demonstrasi di Kabupaten Bone dipicu oleh keputusan Bupati Asman Sulaiman yang menaikan tarif PBB-P2 hingga 300 persen. Demonstrasi yang dimulai sejak Selasa, 19 Agustus 2025 pagi hari itu mulanya berjalan lancar.
Namun, jelang siang, Bupati tak kunjung menemui massa yang berdemonstrasi di depan kantornya. Pemerintah Kabupaten Bone hanya mengutus Kepala Badan Pendapatan Daerah untuk menemui massa.
Massa massa yang tak puas dan geram lantaran Bupati tak kunjung menemui mulai mencoba merangsek masuk ke area dalam Kantor Bupati Bone. Aksi tersebut ditanggapi kepolisian, Satuan Polisi Pamong Praja, dan prajurit TNI dengan saling dorong. Kini, Pemerintah Kabupaten Bone memutuskan menunda kenaikan tarif PBB-P2 usai demonstrasi berujung ricuh.
Lantas siapa Bupati Asman Sulaiman yang menaikkan PBB-P2 di daerahnya hingga menyebabkan demonstasi yang berujung ricuh?
Asman Sulaiman lahir di Bakunge, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan pada 4 Juni 1978. Laki-laki 47 tahun itu merupakan adik dari Menteri Pertanian Amran Sulaiman.
Dia memulai pendidikan di Sekolah Dasar (SD) Inpres 10/73 Mappesangka. Kemudian, Asman melanjutkan sekolah ke Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri Ponre. Dia lalu melanjutkan ke Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Lappariaja dan lulus pada 1997.
Asman sempat bekerja sebagai tenaga harian lepas di perkebunan, salah satunya sebagai mandor. Beberapa pabrik dan kebun tempatnya pernah bekerja termasuk perkebunan tebu, pabrik gula, pabrik tapioka hingga perkebunan kelapa sawit.
Asman lalu berkuliah sarjana atau S1 di Sekolah Tinggi Ilmu Akuntansi (STIA) Prima Bone jurusan administrasi negara pada 2002-2006 dan magister atau S2 di Universitas Muslim Indonesia pada 2013-2015.
Karier Asman di pemerintahan dimulai sebagai pegawai negeri sipil (PNS) di Kabupaten Soppeng, Sulawesi Selatan pada 2003. Dia ditempatkan sebagai pegawai di tingkat kecamatan, yaitu di Kecamatan Ganra.
Asman kemudian pindah tugas ke kampung halamannya, Kabupaten Bone. Dia menjadi pegawai di dinas tata ruang kabupaten tersebut. Pada 2011, dia menjadi sekretaris lurah Lumajang. Setelah itu, dia sempat menjadi lurah. Dia pernah juga menjabat sebagai kepala seksi dinas pariwisata.
Selain itu, Asman Sulaiman pernah ditugaskan untuk menjadi sekretaris camat Bengo sebelum menjadi camat Barebbo. Dia lalu diangkat menjadi kepala dinas ketahanan pangan. Posisi terakhir yang diemban Andi Asman adalah kepala dinas pertanian dan holtikultura Kabupaten Bone. Asman memutuskan mundur sebagai ASN untuk maju bertarung di Pilkada Bone 2024.
Seperti kakaknya, Amran Sulaiman, Asman juga merambah dunia bisnis. Dia di antaranya memiliki usaha di bidang properti, prumahan, peternakan dan perkebunan, hingga jasa transportasi.