Makassar (ANTARA) - Deputi Bidang Usaha Mikro, Kementerian Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) M Risa Damanik mengatakan, penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) ke sektor produksi untuk wilayah kawasan Timur Indonesia mencapai 63,54 persen dari total nilai penyaluran Rp20,6 triliun pada posisi Agustus 2025.
"Ini berarti KUR yang diberikan diharapkan bisa memberikan lapangan pekerjaan yang lebih luas lagi, sekaligus bisa memberikan nilai tambah ekonomi kepada UMKM kita di sektor produksi," kata Risa disela Rakor Penyaluran KUR 2025 Regional Sulawesi, Maluku dan Papua (Sulampua) di Makassar, Kamis.
Dia mengatakan, sektor produksi tersebut terdapat beberapa contoh unggulan misalnya di sektor pertanian tanaman kakao, jagung padi dan sektor-sektor unggulan yang ada di Kawasan Timur Indonesia.
Dengan adanya KUR sektor produksi yang lebih dominan itu, dia berharap perekonomian di wilayah KTI semakin menggeliat dan menjadi sinyal optimistis pada pertumbuhan ekonomi semester II pada 2025.
Baca juga: Menteri UMKM: Alokasi KUR ke sektor produksi beri dampak ganda ekonomi
Menurut dia, penyaluran KUR sektor produksi perlu terus ditingkatkan, khususnya di bidang produksi pangan yang mendapat perhatian dari 8 lembaga penyalur di lapangan.
Pada kesempatan tersebut, dia juga mengapresiasi pada empat bank penyalur yakni Bank BRI, Bank Mandiri, BNI, dan BSI yang sudah mendistribusikan KUR di atas 60 persen di sektor produksi.
Risa juga mengemukakan apresiasinya terhadap pemerintah daerah yang lebih aktif memberikan perhatian untuk mengunggah data-data UMKM potensial yang dapat digunakan oleh bank-bank penyalur untuk melihat lebih jauh lagi dalam memilah dan memilih yang bisa mendapatkan pembiayaan dari perbankan.
"Khusus kepada Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan, Kementerian UMKM memberikan apresiasi karena Sulsel menjadi urutan pertama secara nasional yang berpartisipasi dalam mengunggah atau meng-upload UMKM potensial yang berpeluang mendapat akses pembiayaan," katanya.
Pewarta: Suriani Mappong
Editor: Zaenal Abidin
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.