MBTI dan Enneagram: Tes Kepribadian Populer yang Dinilai Tidak Ilmiah dan Tak Reliabel

17 hours ago 1
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

Liputan6.com, Jakarta - Tes kepribadian seperti Myers-Briggs Type Indicator (MBTI) dan Enneagram semakin populer di kalangan masyarakat. Banyak orang menggunakannya untuk memahami diri, bahkan perusahaan menjadikannya sebagai salah satu syarat dalam proses seleksi kerja.

Namun, di balik popularitasnya, para ahli justru menilai tes kepribadian ini tidak ilmiah dan tidak reliabel.

Dilansir dari Psychology Today, seorang akademisi sekaligus penulis buku The Personality Brokers: The Strange History of Myers-Briggs and the Birth of Personality Testing (2018), Dr. Merve Emre menyebut bahwa bisnis tes kepribadian telah berkembang pesat dengan nilai mencapai 2 miliar dolar, dengan MBTI sebagai yang paling populer.

Padahal, MBTI bukanlah ciptaan seorang psikolog atau ilmuwan. Tes ini dikembangkan oleh Katharine Briggs dan putrinya, Isabel Myers, yang tidak memiliki latar belakang di bidang psikologi.

Meski begitu, MBTI dan Enneagram tetap laris digunakan di berbagai bidang, termasuk dunia kerja dan pendidikan.

Dinilai Tidak Ilmiah dan Tidak Reliabel

Menurut para pakar, tes kepribadian seperti MBTI dan Enneagram memiliki kelemahan serius. Profesor psikologi di Wharton School, Dr. Adam Grant menjelaskan bahwa pertanyaan dalam MBTI sering kali menyesatkan dan menciptakan ilusi psikologis.

"Myers-Briggs (MBTI) itu seperti menanyakan 'kamu lebih suka tali sepatu atau anting?'. Pertanyaan itu menciptakan ilusi seolah kita sedang belajar psikologi, padahal tidak valid," kata Grant.

Dalam ilmu sosial, sebuah instrumen tes harus memenuhi empat standar utama, yaitu reliabel, valid, independen, dan komprehensif. Sayangnya, MBTI dan Enneagram tidak memenuhi syarat tersebut.

Reliabilitas menjadi masalah terbesar. Dalam penelitian psikologi, reliabel berarti hasil tes konsisten. Namun, hasil MBTI bisa berubah hanya dalam hitungan minggu atau bahkan hari.

Hal ini menunjukkan bahwa tes tersebut tidak stabil, sehingga dinilai tidak layak dijadikan acuan serius.

Risiko Membatasi Potensi Diri

Selain dinilai tidak akurat, dua tes kepribadian ini juga berisiko menjerat orang dengan tipe kepribadian yang membatasi diri. Menurut psikolog Carl Jung, tidak ada kepribadian yang bersifat tetap.

Kepribadian manusia lebih kompleks dari itu. "Tidak ada yang benar-benar ekstrovert atau benar-benar introvert. Jika ada, orang itu pasti berada di rumah sakit jiwa," katanya. 

Sayangnya, banyak orang menjadikan hasil tes kepribadian sebagai identitas permanen. Mereka kerap mengatakan 'aku tipe ini' lalu meyakininya tanpa mempertanyakan situasi berbeda yang mungkin tidak sesuai dengan kategori kepribadian. 

"Jika sesuatu dipresentasikan sebagai kebenaran, cara berpikir alternatif bahkan tidak terpikirkan," kata Psikolog Harvard, Dr. Ellen Langer. 

Pola pikir seperti ini membuat seseorang berhenti untuk berkembang. Lebih jauh, ini bisa memengaruhi keputusan hidup.

Alih-alih mencoba hal baru, seseorang cenderung membuat pilihan yang justru menegaskan tipe kepribadian tersebut. 

Alhasil, potensi diri bisa terhambat hanya karena terjebak pada lingkaran yang diciptakan oleh tes. 

Read Entire Article