Kesetaraan Gender dalam Politik Indonesia Jalan di Tempat

7 hours ago 3
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
Kesetaraan Gender dalam Politik Indonesia Jalan di Tempat Politikus Partai NasDem Eva Kusuma Sundari(Dok.MI)

Kesetaraan gender di politik Indonesia disebut masih jalan di tempat. Komitmen konstitusi soal kuota perempuan belum dijalankan dengan konsisten, terutama setelah aturan afirmasi di parlemen sempat dihapuskan.

Anggota DPR periode 2004-2019 Eva Kusuma Sundari menuturkan, rezim kuota yang berlaku hanya berhenti pada tahap pencalonan. Padahal, konsistensi perlu dijalankan hingga ke alat kelengkapan dewan (AKD) agar agenda pengarusutamaan gender dapat benar-benar berjalan.

Eva mengingatkan bahwa pada 2008 sebenarnya pernah ada afirmasi kuota di MD3 ketika Ida Fauziah menjabat ketua. Namun, aturan itu dihapuskan pada 2014. "Jadi kita itu pernah punya afirmasi yang konsisten. Jadi ada di MD 3 tapi kemudian dihilangkan," ujarnya dalam diskusi media bertajuk Afirmasi & Meritokrasi: Menjamin Keterwakilan Perempuan Parlemen di Pimpinan dan Keanggotaan AKD secara daring, hari ini. 

Ia menilai partai politik justru menjadi pintu awal praktik diskriminasi terhadap perempuan. Kultur patriarkal yang mengakar di partai kemudian terbawa ke DPR sehingga peluang perempuan duduk di posisi strategis makin terbatas.

Dampaknya, kata Eva, terasa nyata dalam pembahasan kebijakan. Menurutnya, isu perempuan sering tersisih karena kepemimpinan didominasi laki-laki. Ia mencontohkan pembahasan RUU PPRT yang tertunda hingga 20 tahun dan RUU TPKS yang butuh 13 tahun untuk disahkan.

Eva menekankan, perjuangan kesetaraan tidak boleh berhenti pada akses pencalonan, melainkan juga kontrol di tingkat kepemimpinan. "Karena menjadi pemimpin itu menentukan agenda, menentukan politik pembahasannya. Kemudian menentukan juga isu-isu apa yang mau diprioritaskan untuk dibahas," tuturnya.

Selain itu, ia menilai pendidikan politik bagi perempuan yang sudah terpilih juga penting. Mereka harus memahami cara mendorong isu gender dalam legislasi maupun anggaran, tidak hanya terbatas pada komisi yang identik dengan isu tradisional, tetapi juga di bidang strategis. 

Eva juga menyinggung alasan meritokrasi yang kerap dijadikan tameng untuk melemahkan afirmasi. Padahal, konstitusi sudah jelas mengatur dukungan pada kesetaraan. "Jadi (alasan) meritokrasi yang maunya menetralkan afirmasi itu harus disingkirkan," ujarnya.

Lebih jauh, ia mendesak Mahkamah Konstitusi (MK) untuk  mengembalikan norma afirmasi ke dalam MD3. Menurut Eva, hal itu akan memperbaiki kualitas demokrasi sekaligus akuntabilitas politik dengan memastikan inklusi perempuan tidak hanya sebatas retorika, melainkan hadir dalam praktik sehari-hari parlemen. (Mir/P-1)

Read Entire Article