Kapal Pesiar Mewah Mampir RI, Terbakar-Tenggelam di Alaska Bak Titanic

2 hours ago 2
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

Jakarta, CNBC Indonesia - Kasus mencekam terjadi di Teluk Alaska, saat kapal pesiar raksasa terbakar dan tenggelam pada tahun 1980 lalu. Kisah kapal Ms Prinsendam memang tak banyak diketahui, dan tidak sepopuler legenda kapal Titanic.

Kapal megah Prinsendam itu memulai pelayaran perdananya pada Juli 1972. Memiliki panjang 200 meter dengan kapasitas hingga 500 penumpang, yang menjadi simbol kemewahan dan gaya hidup baru.

Sejak awal, kapal yang dioperasikan oleh Holland America Line ini memang dirancang bukan untuk semua orang.

Target utamanya adalah kalangan miliarder dan sosialita dari berbagai penjuru dunia, terutama Asia, yang ekonominya mulai menggeliat. Prinsendam menawarkan pengalaman eksklusif. Mulai dari restoran mewah, pertunjukan di atas kapal, hingga kabin elegan bak hotel bintang lima.

Namun kemewahan bukan satu-satunya daya tariknya. Prinsendam juga dibangun dengan standar keselamatan tinggi. Kapal ini dirancang tahan menghadapi cuaca ekstrem dan gelombang besar di lautan terbuka.

Struktur lambungnya diperkuat, sistem navigasi cukup modern untuk zamannya, dan protokol keamanannya dirancang agar tetap stabil bahkan dalam kondisi darurat. Prinsendam bukan hanya mewah, tapi juga tangguh.

Di Indonesia, gaung kemewahan Prinsendam sempat mampir. Menurut laporan Sinar Harapan (24 September 1978), kapal ini menawarkan pelayaran dari Singapura, Penang, Nias, lalu lanjut ke Indonesia Timur dalam rentang 5-9 hari.

Selama enam bulan pelayaran di perairan Indonesia, tiket harga selangit Prinsendam selalu ludes. Begitu pula tiket internasional yang membawa penumpang dari Indonesia menuju Amerika Serikat. Tentu, semua itu datang dengan harga yang tidak murah. Sekitar US$ 3-6 ribu.

Namun, sekuat apa pun kapal dirancang, bencana tetap tak bisa ditebak. Pada 4 Oktober 1980, hanya delapan tahun sejak pelayaran perdananya, Prinsendam mengalami insiden tragis di perairan Alaska, Amerika Serikat.

Kala itu, sebagian besar penumpang dan awak kapal tengah terlelap. Tiba-tiba, tepat pukul 1 dini hari, alarm tanda bahaya berbunyi nyaring, disertai pengumuman telah terjadi kebakaran di ruang mesin.

Salah satu awak kapal yang diwawancarai majalah Intisari (Desember 1989) mengenang, suasana sempat terkendali karena kapten kapal mengumumkan api telah berhasil dipadamkan.

Namun, saat penumpang sudah kembali ke tempat masing-masing, sang kapten ternyata keliru.

Menurut laporan United States Coast Guard, api kembali muncul dari ruang mesin dan disusul ledakan hebat. Asap hitam dengan cepat memenuhi lorong-lorong kapal. Seketika suasana pun langsung mencekam.

Beruntung, sebuah kapal tanker yang berada tak jauh dari lokasi langsung merespons panggilan darurat. Melalui sekoci, satu per satu penumpang dievakuasi ke kapal tanker tersebut.

Proses evakuasi berlangsung dramatis selama hampir 10 jam di tengah suhu dingin dan kondisi laut yang tidak bersahabat. Insiden ini bahkan tercatat sebagai salah satu operasi evakuasi bencana non-alam terbesar di abad ke-20.

Meski dramatis, untungnya seluruh penumpang dan awak kapal berhasil diselamatkan. Dan tak lama kemudian Prinsendam tenggelam perlahan ke dasar laut Teluk Alaska bersama uang US$ 60 ribu atau sekitar Rp10 M.

Diduga Akibat Kutukan

Meski penyebab kebakaran sudah dijelaskan secara teknis, berbagai spekulasi liar sempat mencuat. Beberapa pihak percaya, tenggelamnya Prinsendam bukan semata karena kegagalan teknis, melainkan akibat "kutukan".

Menurut laporan Suara Merdeka (9 November 1980), enam bulan sebelum insiden, pada April 1980, sang kapten mendapat kabar ada penumpang meninggal karena sakit. Kapten kemudian memerintahkan agar jenazahnya dibuang ke laut sebab jika dibawa ke daratan akan terlalu lama.

Namun, tindakan itu dianggap melanggar tradisi laut yang oleh sebagian pelaut diyakini sebagai pamali atau pantangan. Seharusnya, kapten membawanya ke daratan. Jika tetap membuang ke laut, maka kapten harus membawa kapal mengitari lokasi pembuangan selama tiga kali.

Seorang awak mengklaim, perairan tempat jenazah dibuang adalah lokasi yang sama dengan tempat kebakaran terjadi enam bulan kemudian.

"Percaya atau tidak, setengah tahun kemudian sehabis Prinsendam menyelesaikan tugas di Alaska, terjadi musibah kebakaran di lokasi perairan di tempat yang sama dengan pembuangan mayat setengah tahun lalu," tulis Suara Merdeka.

Menariknya, ketika Prinsendam berada di Indonesia, awak kapal bahkan sempat mengikuti adat lokal. Perwakilan mereka diketahui datang ke Keraton Yogyakarta untuk mengadakan ritual keselamatan laut serta meminta restu dari penguasa laut selatan, Nyi Roro Kidul, agar pelayaran di wilayah Indonesia berlangsung aman.

Terlepas dari spekulasi dan kepercayaan, penyebab logis tenggelamnya Prinsendam tetap merujuk pada kebakaran hebat dan kelalaian dalam penanganan awal oleh kapten kapal.

Naskah ini sebelumnya sudah tayang di CNBC Insight, merupakan tulisan-tulisan yang berisi ulasan khusus sejarah yang mencoba menjelaskan kondisi masa kini dengan relevansinya pada masa lalu.

(dce)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article 25 Menit Lepas Jangkar, KMP Tunu Pratama Jaya Tenggelam di Selat Bali

Read Entire Article