Liputan6.com, Jakarta - Setelah berpetualang hampir sepekan, peserta Deep Forest Challenge (DFC) Seri 4 mengakhiri perjalanannya di Pantai Pangandaran, Jawa Barat, Minggu (6/9/2025). Para offroader tiba di garis finish di kawasan wisata ini usai mengikuti kegiatan Expedition Wild Forest sejak 1 September dan Overland mulai 4 September 2025 dengan rute Tasikmalaya - Pangandaran
Seperti diketahui, Expedition Wild Forest adalah suatu aktivitas petualangan atau ekspedisi yang dilakukan dengan melintasi medan hutan belantara yang ekstrem dan berat. Sedangkan, Overland lebih menekankan pada perjalanan jarak jauh dengan kendaraan yang juga berfungsi sebagai tempat tinggal. Tujuannya bukan hanya menguji kendaraan, tetapi juga mengeksplorasi tempat-tempat baru dalam jangka waktu panjang, dengan kecepatan yang lebih santai.
Perwakilan Superadventure Andri Yulandri mengatakan DFC 4 yang digelar Lima Production ini, memiliki keunikan tersendiri dari gelaran off-road ekspedisi lainnya. Kegiatan outdoor ini selain berwawasan lingkungan, juga mengeksplore rute-rute atau jalan warisan kolonial Belanda."Bahkan ada jalur yang belum pernah dilintasi, kita buka kembali. Tak jarang kita menemukan situs-situs yang sudah tak terpelihara," kata Yuda.
Selain jalan-jalan bersejarah, saat peserta DFC berpetualang, seringkali menemukan beberapa tempat wisata yang sudah terendam, dan terlupakan. "Kita timbulkan lagi dan mudah-mudahan kita bisa ke angkat lagi dan bisa dijadikan lagi ekowisata" ujarnya.
Superadventure sendiri sudah mendukung penyelenggaraan DFC dua kali pada 2023 dan 2025. "Ke depan Insya Allah dan minta doanya semua kita tetap ada di tengah-tengah komunitas mereka," ujarnya.
Berada di Timur Tengah, Qatar, dikelilingi padang pasir yang luas. Keindahan hamparan pasir pun, menjadi salah satu destinasi wisata. Bagaimana sensasi keliling padang pasir dengan menggunakan mobil off road? Yuk ikuti keseruannya.
Tampung Kegiatan Komunitas Adventure
Andri mengaku kegiatan ini sangat baik bagus, karena mengakomodir kegiatan komunitas-komunitas adventure yang ada di Jawa Barat khususnya dan umumnya ada di Indonesia. DFC sendiri bukanlah kompetisi. "Yang penting mereka kita dukung bisa melewati trek yang dibikin oleh penyelenggara dan mereka akan disematkan satu penghargaan berupa pin begitu pas mereka masuk finish," kata Andri.
Leo Firmanto, founder Deep Forest Challenge menerangkan kegiatan Expedition Wild Forest diikuti 22 peserta, sedangkaan Overland 50 kendaraan. Perjalanan dimulai atau start pada 1 September dengan memasuki wilayah hutan Urug di Tasikmalaya. "Yang start itu kan harusnya 22 ya, tapi yang sampai di tempat finish jumlahnya cuman belasan. Mudah-mudahan semua nyampe, ya," katanya.
Peserta Harus Bisa Sesuaikan dengan Alam
Menurut Leo. DFC bukanlah off-road yang memiliki standar aturan, tapi justru alamnya yang membuat peraturan sendiri. Tantangannya adalah bagaimana peserta menyesuaikannya dengan alam, bukan menaklukkan "Dalam setiap penyelenggaraan rutenya, peraturannya, kondisi alamnya, serta ketinggiannya juga berbeda.
DFC kali ini adalah MDPL atau yang paling rendah, tertinggi di 400 sampai 500 m di atas permukaan laut. Untuk tahun ini tema kegiatannya adalah hutan liar atau wild forest. "Jadi hutan liar dari tahun 60, dan yaang kami lalui ini adalah jalur-jalur yang memang orang enggak mau masuk sebetulnya," kata Leo.
Perlu Persiapan Kendaraan yang Baik
Salah satu peserta DFC 4, Binsar Beton Nianto, mengakui medan yang dilaluinya sangat sulit dan cukup menantang. Meski begitu, situasi tersebut tak membuat patah semangat dan mengurangi keberanian.
Namun, dia mengakui dalam kegiatan ini perlu mobil yang prepare dan alat bantunya yang bagus dan semua harus terukur. "Trek-nya luar biasa. Kalau mau coba, enggak usah pakai mobil, pakai motor saja, enggak bakal bisa keluar hutan," tuturnya.