
SENIOR Economist DBS Bank Radhika Rao turut buka suara atas pertumbuhan ekonomi Indonesia 2025 pada kuartal II yang mencapai 5,12%. Ia mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi tersebut tumbuh lebih tinggi dari yang pihaknya perkirakan yakni di bawah angka 5%.
"Pertumbuhan ekonomi Q2 Indonesia muncul di sekitar 5.1%, cukup kuat. (Waktu itu) perkiraan kami di bawah 5%," ujar Radhika di acara "Membaca Arah Pasar di Tengah Tantangan Kuartal III 2025, Apa yang Perlu Diantisipasi?" yang digelar di Jakarta, Rabu (20/8).
Ia menakar, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II yang mencapai 5,12% salah satunya ditopang oleh angka investasi yang cukup tinggi. Sebagaimana diketahui, investasi (PMTB) mencatat kenaikan signifikan 6,99% yang merupakan pertumbuhan tertinggi sejak triwulan II 2021.
Selain faktor investasi, Radhika menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi juga didukung oleh konsumsi rumah tangga, permintaan dari sisi transportasi dan juga stimulus yang diberikan oleh pemerintah.
"Jadi, itu juga membantu. Saya pikir itu adalah sebabnya (pertumbuhan ekonomi) Q2 terlihat lebih kuat, (padahal) ekspektasi kami adalah di bawah 5%," ungkapnya.
Kendati demikian, dirinya mengingatkan masih adanya ketidakpastian global yang tidak bisa diprediksi seperti geopolitik dan pengaruh tarif resiprokal AS yang menanti pertumbuhan ekonomi Indonesia pada semester II 2025.
"Kami ekspektasikan pertumbuhan ekonomi di semester II 2025 di bawah 5%. Jadi, pertumbuhan ekonomi tahun ini kami tetap mempertahankan 4,8% untuk Indonesia," pungkasnya. (H-3)