GUBERNUR Jawa Barat Dedi Mulyadi menyampaikan keprihatinan dan kekecewaannya atas meninggalnya seorang balita berusia tiga tahun di Desa Cianaga, Kecamatan Kabandungan, Sukabumi, Jawa Barat. Balita tersebut diketahui menderita cacingan dengan kondisi tubuh dipenuhi cacing.
“Saya menyampaikan prihatin dan kecewa yang sangat dalam serta permohonan maaf atas meninggalnya seorang balita berusia tiga tahun dan dalam tubuhnya dipenuhi cacing,” kata Dedi dikutip dari video yang diunggah di Instagram pribadinya pada Rabu, 20 Agustus 2025.
Scroll ke bawah untuk melanjutkan membaca
Dedi menjelaskan, berdasarkan keterangan dokter, balita tersebut sudah lama menderita cacingan. Kondisi keluarga memperburuk situasi: sang ibu mengalami gangguan kejiwaan, ayah mengidap TBC dan pengasuhan sehari-hari banyak ditangani nenek.
Sejak kecil, balita itu terbiasa main di kolong rumah yang kotor dan bercampur dengan ayam serta kotoran hewan. “Dimungkinkan tangannya tidak pernah dicuci, lalu mulutnya kemasukan cacing, sehingga menimbulkan cacingan yang akut,” ujar Dedi.
Atas kejadian ini, Dedi mengatakan akan memberi sanksi kepada aparat desa setempat. Ia menilai fungsi dasar lembaga di desa, mulai dari PKK, posyandu, hingga bidan desa, tidak berjalan sebagaimana mestinya.
“Sanksi akan kami berikan kepada siapa pun dan daerah mana pun yang terbukti tidak memberikan perhatian kepada masyarakat,” kata Dedi.
Dedi mengatakan pihaknya sudah menurunkan tim untuk mengevakuasi dan merawat keluarga korban yang juga menderita penyakit TBC. Ia pun meminta seluruh aparat pemerintahan di Jawa Barat lebih sigap dalam memantau kondisi kesehatan masyarakat di lingkungannya.
“Ini perhatian bagi kita semua, aparat pemerintahan untuk senantiasa cross check terhadap apa yang terjadi di lingkungan. Jangan abai, jangan ribut ketika peristiwanya terjadi,” ujar Dedi.
Kondisi balita tersebut juga menjadi sorotan di media sosial setelah diunggah oleh pegiat sosial, IIn Achsien. Ia mengungkapkan balita itu sempat dirawat di rumah sakit namun akhirnya meninggal dalam perawatan. Saat dibawa ke rumah sakit, kondisinya pun sudah tak sadar. Ia dibawa oleh relawan IIn ke RSUD R Syamsuddin RH pada 13 Juli dan meninggal pada 22 Juli 2025.
Catatan koreksi: Artikel ini mengalami perubahan pada 16.35 WIB untuk memperbaiki penulisan judul.