
ACHA Septriasa akan kembali dengan film layar lebar terbarunya, Titip Bunda di Surgamu. Film ini direncanakan rilis pada akhir tahun atau awal tahun 2026.
Di film ini, Acha memerankan karakter Alya, anak sulung yang memiliki kisah perjuangan dan relasi kompleks dalam keluarganya. Menurut Acha, Alya adalah karakter yang sangat ambisius.
Sebagai anak pertama, ia memiliki keinginan yang kuat dan cenderung ingin selalu dituruti. Alya digambarkan sebagai sosok yang sangat detail, perfeksionis, dan memiliki pendirian yang keras. Sifat-sifat ini seringkali membuat hubungannya dengan keluarga menjadi penuh tantangan.
“Karakternya Alya sebagai anak pertama, keinginannya itu luar biasa dan pengen dituruti,” ungkap Acha dalam keterangan yang diterima Media Indonesia, Rabu, (20/8).
Meskipun demikian, di balik sifat kerasnya, Alya juga sosok yang berani mengakui kesalahan.
“Dia bisa mengakui kesalahan dan sedikit hati-hati,” lanjutnya.
Salah satu inti cerita dalam Titip Bunda di Surgamu adalah hubungan Alya dengan ibunya. Acha menceritakan Alya sering merasa sang bunda terlalu posesif dan protektif.
“Alya itu punya kecenderungan pernah merasa bundanya itu tidak sepenuhnya bisa percaya sama dia. Bunda selalu sangsi sama anak perempuannya ini, dianggap enggak mampu, dianggap enggak bisa jaga diri,” jelas Acha.
“Dia berusaha rebel di keluarganya, enggak mau diatur, berusaha membuktikan ke bunda dan ayah, dia bisa melakukan bisnis sendiri dengan caranya,” tutur Acha.
Hubungan dengan adik-adiknya pun tak kalah rumit. Meskipun mereka memiliki hubungan yang terbuka dan dekat, adik-adik Alya adalah orang-orang yang paling kritis terhadapnya. “Orang-orang yang very critical ke Alya adalah adik-adiknya sendiri,” ungkap Acha.
Sebagai kakak, Alya merasa berkewajiban untuk mengarahkan adik-adiknya agar tidak keluar dari jalur yang disetujui orang tua, meskipun ia sendiri terkadang lepas kendali karena terlalu memaksakan kehendaknya.
Acha juga membagikan pengalamannya berakting bersama aktris senior Meriam Bellina sebagai bunda. Menurutnya, karakter bunda juga turut menginspirasi, untuk berani mengungkapkan penyesalan-penyesalannya. Menurutnya, karakter ini mengajarkan pentingnya meminta maaf dan mengungkapkan kasih sayang, sesuatu yang seringkali terlupakan dalam dinamika keluarga.Melalui film ini, Acha Septriasa berharap penonton dapat mengambil pelajaran berharga. Ia ingin Titip Bunda di Surgamu menjadi pengingat setiap bentuk kasih sayang, meskipun terkadang terlihat seperti kecemburuan, ceramah, atau bahkan sikap mengontrol, pada dasarnya berasal dari niat yang baik. (M-3)